Kuliner Lokal Pekalongan Yang Semakin Langka

Kuliner menjadi identifikasi sebuah wilayah namun beberapa kuliner lokal yang menjadi identifikasi sebuah wilayah kini semakin langka karena tergeser peradaban modern.
Kasus tersebut juga terjadi di wilayah Pekalongan. Saya coba untuk mencatat kuliner-kuliner lokal Pekalongan yang semakin langka. Jumlahnya akan terus saya tambahkan namun saya juga berharap tulisan ini akan berhenti.
Tolok ukur langka dalam tulisan ini adalah sulit didapat karena jarang ada yang jual.

image

1. Gablog
Termasuk dalam kategori gemblong yang terbuat dari ketan dan kacang merah. Pada bagian atas ditaburi kelapa parut dan beras ketan yang disangrai dan ditumbuk kasar.
Penjualnya saya dapati berada di jl Dr wahidin pas di turunan rel kereta api. Lokasinya tepat sebelum pasar grosir batik PPIP. Buka mulai jam 16.30 sampai habis.

image

2. Bobos
Sayur ini dibuat dari daun keladi, tanaman yang hidup liar dan banyak didapati di pematang sawah. Isi bobos adalah kelapa parut yang dibumbui dan ditambah kacang merah.
Terakhir saya temui penjual Sayur bobos Ada di Jl Jlamprang, Klego gang baru. Keliling kampung seputaran klego mulai jam 06.00 sampai habis.

image

3. Pindang Kebo
Semacam rawon, sama sama menggunakan kluwek namun ada bumbu rahasia yang belum berhasil saya pecahkan. Tidak menggunakan daging tapi hanya kulit kerbau dan identik dengab rawit ijo yang pedas.
Dulu penjualnya Yu Kher namun kini diteruskan putra putrinya. Biasanya terima pesanan melalui nomer telephone.

Dilarang Berwisata Saat Hari Liburan!

(Belajar dari Bhakti Alam Sendang Biru, Malang Selatan)

image

Stasiun tv dan media online ramai memberitakan kemacetan tol Jakarta – Bandung dan juga tol Cikampek – Palimanan saat masuk liburan natal dan tahun baru. Kabarnya, perjalanan yang biasanya ditempuh 2 jam bisa menjadi 6 jam. Bahkan pejabat tinggi perhubungan darat merasa kecolongan dan memilih mengundurkan diri.
Jembatan di kawasan wisata Bale Jurong, kota Langsa Aceh ambruk akibat tak kuat menahan beban masusia yang berdiri di atasnya. Jembatan yang hanya mampu menahan beban 40 manusia tersebut akhirnya roboh, ratusan orang yang sedang asyik swafoto diatasnya jatuh dan tercebur ke dalam sungai.
Taman bunga Baturaden, Purwokerto sebagai satu satunya taman bunga di Jawa tengah rusak diserbu ribuan anak muda yang sibuk ber-swafoto. Padahal taman bunga tersebut baru diresmikan oleh presiden Megawati eh.. mantan presiden Megawati 5 hari sebelumnya.
Berbeda halnya dengan lokasi wisata pantai Tiga Warna Malang Selatan, pengelola setempat menyatakan tutup selama liburan natal & tahun baru berlaku mulai 23 Desember 2015 dan buka kembali 4 Januari 2016. Pengelola tentu paham bahwa saat musim libur tiba wisatawan domestik yang belum sadar tentang kepedulian alam hanya akan mendatangkan musibah. 
Perlu diketahui bahwa Bhakti Alam Sendang Biru sebagai pengelola pantai Tiga Warna gencar mengkampanyekan wisata yang merawat. Apabila berkunjung ke lokasi wisata tersebut kita akan didata apa saja barang yang dibawa semata mata untuk memastikan kita tidak nyampah. Lalu mereka akan meminta kita untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan termasuk tidak mengambil aset alam yang ada di lokasi tersebut.  
Rasanya pemerintah tak cukup hanya mengkampanyekan kunjungan wisata namun perlu juga membangkitkan kesadaran wisatawan khususunya domestik untuk ikut menjaga alam. Jangan sampai sebuah lokasi wisata hancur hanya dalam hitungan hari dan tidak bisa dinikmati lagi. Jangan sampai muncul fatwa Dilarang Berwisata Saat Hari Liburan! 

Sahoun Ayam, Kuliner Khas Purwokerto

image

Mungkin Sahoun Ayam hanya ada di Purwokerto. Penjualnya pun hanya ada pak Kartim di jalan Kaliputih. Sejarahnya Pak Kartim belajar dari nyonya shinsei.
Sahoun semacam kwetiau yang terbuat dari campuran tepung tapioka dan tepung beras. Disajikan dengan suwiran ayam, kuah kaldu yang gurih dan irisan daun bawang.
Warung Pak Kartim buka dari jam 09.00 hingga habis namun seringkali jam 13.00 warung sudah tutup. Jika mau bisa telpon dulu ke 081391330515.

Kue Ka’ak & Nastar buatan Kak Esah Paray

image

Keriuhan di keluarga kami adalah ngumpul dan ngobrol seru di ruang keluarga, di tengahnya kami siapkan beberapa jajan. Malam ini sebagian dari kakak beradik kami telah mudik, dan keriuhan kami adalah icip-icip isi toples lebaran.
Ada beberapa jajan diantaranya manisan mangga, manisan buah cerme, dan manisan buah kemloko. Namun ternyata mama mengeluarkan simpanan yang istimewa yaitu kue ka’ak dan nastar buatan kak Esah Paray. Siapa dia? Kak Esah, wanita keturunan arab yang sangat populer sebagai jedod (bahasa pekalongan untuk koki). Kue ka’aknya enak, cenderung lembut dan harum rempahnya menggugah selera. Untuk nastarnya juga enak, salah satu ciri nastar enak buat saya adalah tidak meninggalkan sisa di mulut. Pantas jika Kak Esah menjual karyanya dengan harga premium untuk ukuran kota pekalongan. Satu kilo nastar dibanderol 140 ribu, sedangkan kue ka’ak diberi harga 100 ribu per kilo.
Malam ini saya bawa mimpi kue ka’ak dan nastar buatan kak esah…

Lemongrass, Kopitiam Modern di Bogor

image

Dari Lemongrass sebuah kopitiam yang lagi ngehit di bogor, ada menu Laksa Singapore yang berani saya rekomendasikan. Kuahnya gurih dan ringan sehingga cukup jika masih ingin menikmati hidangan penutup.

Saya menikmati Laksa enak hanya dua kali. Pertama di sebuah kopitiam yang sangat populer di bukit bintang Malaysia, Paparich namanya. Nah yang kedua baru ketemu lagi di Lemongrass Bogor.

image

Selain Laksa, kamu juga bisa coba menu khas peranakan lainnya seperti nasi hainam, kway teow, dan spring roll. Saya sempat pesan nasi hainam dengan bebek panggang. Lumayan…

image

Lemongrass ngetop karena selain masakannya yang terjaga juga suasana yang asyik apalagi buat pacaran. Sebagian tempat duduknya berada di luar ruang yang asri.

Yuk cobain !
Lemongrass, modern kopitiam.
Jl Raya Pajajaran, Bantarjati, Bogor
samping Spbu Shell.

Bebek Goreng Langganan Atlet Nasional

image

Warungnya sih ngumpet, berada di jalan hankam no 1 dekat pintu 2 Tmii. Posisinya juga bersebelahan dengan bengkel, apalagi papan namanya malah tertulis warung soto kwali. Ketika masuk juga terasa warung ini tidak menata dengan baik meja kursinya bahkan beberapa kursi plastik sudah patah.

Satu satunya yang menarik perhatian pertama adalah terpampangnya beberapa bingkai foto dengan gambar atlet dan pelatih bulu tangkis nasional sedang menikmati menu bebek di warung ini. Kata pemiliknya, Taufik Hidayat adalah salah satu pelanggan setianya. Wah, saya seperti mendapat janji pertama bahwa ada menu istimewa disini.

Pesanan tersaji tak lebih dari 10 menit, satu piring berisi 4 potong paha dan dada bebek lengkap dengan sambal serta lalapan. Bebek digoreng garing cenderung gosong sedikit, sambal merahnya sedikit beraroma terasi sungguh perpaduan yang pas. Menu bebek warung ini saya berani rekomendasikan untuk Anda.

Warung BeGo (bebek goreng)
Kelapa Gading Kembar.
Jl Hankam no 1 Ceger
Dekat pintu 2 Tmii

Kuliner Betawi di Pinggir Cibubur

image

Warung ini ramai oleh penggila olah raga sepeda, area yang dijadikan sebagai tempat istirahat. Warung ini memang berada tepat dibawah jembatan Jagorawi dan di sekitarnya tumbuh pohon rindang yang meneduhkan. Waktu mampir ke warung ini kondisi sangat ramai hingga saya memutuskan untuk take away saja.

Ada banyak menu khas betawi diantaranya aneka pecak, aneka pepes dan menu andalan adalah pindang gabus. Awalnya pengen coba pecak belut tapi ternyata sudah habis, maka saya pilih pecak lele dan ikan mas. Lumayan akrab di kantong, untuk dua porsi cukup bayar 25 ribu perak.

Lele dan ikan mas yang digoreng garing  diguyur bumbu racikan yang khas. Saya mencium aroma sereh dan jahe yang cukup kuat. Bumbu tersebut terasa cukup nyelekit di lidah. Satu kalimat : sederhana namun istimewa.

Kapan waktu saya ingin mampir lagi untuk mencoba pindang gabus dan aneka pepesnya. Semoga tak mengecewakan.

RM Pindang Gabus
Jl Leuwinanggung, Kebayunan.
Cimanggis

Shan’a, Arabian Resto di Cibubur

image

Saya buka pintu, pada langkah pertama langsung disambut wajah tak asing lalu kami saling tunjuk.. “Kamu… …” Kami sama sama saling mengingat wajah dan nama. Ya, ternyata pemilik Shan’a arabian resto adalah Zed kakak kelas saya semasa SMP. Kami saling bersambut hangat, bersalaman.

Sambil berbincang saya memilih menu, pilihan saya jatuh pada nasi kabsah kambing dan istriku memilih nasi mandi kambing. Untuk minuman Zed merekomendasikan teh adeni. Zed cerita awal dia terjun ke bisnis kuliner adalah ide istrinya yang telah berguru masakan arab langsung di negeri asalnya.

Suara bel menyela perbincangan kami, tanda pesanan kami telah siap. Zed menawarkan makan tanpa sendok, menurutnya sunnah rasul dan saya terima tawaran tersebut. Di meja telah tersaji pesanan kami didampingi sambal dan acar. Kata Zed, hati hati sambalnya “nylekit” menjelaskan rasa sambal yang pedas asam.

image

Dari suapan pertama nasi kabsah sudah terasa kualitas masakan yang prima, begitu pula dengan olahan kambingnya. Menurut zed, dia memilih daging domba umur enam bulan. Untuk mendapatkan kualitas daging yang bagus maka cara memotong dan menguliti domba juga sangat diperhatikan.
Saya sempat pula mencicipi nasi mandi. Saya lebih cocok pada nasi mandi dibanding nasi kabsah, bumbu terasa lebih ringan. Zed menjelaskan untuk nasi mandi kambing dimasak dengan arang bakar. Sayangnya acar yang tersaji bukan zalatah (acar timun dan bawang yang dimasak dengan uap panas arang).

image

Perbincangan kami diselingi guyonan khas krapyak kampung asal zed dilahirkan. Ketika saya tanya,”dimana wastafelnya?” Zed menjawab, “wastafele tak gowo mrene bae pok?” Ya, begitulah gaya berbincang orang krapyak, nylekit seperti sambal yang pedas asam.
Makan malam hari ini saya tutup dengan menyeruput teh adeni, teh dengan campuran susu dan rempah. Aroma kapulaga sangat terasa namun tak mengganggu teh dan susunya. Biasanya ketika minum teh dengan susu akan terasa eneg namun teh adeni berbeda. Top!
Sebelum berpisah zed berpesan, jika mau mencoba gule kacang ijo ala ma yeh (pak saleh krapyak) tinggal telpon, zed akan buatkan khusus buat saya. Wis, alamat bolak balik saya ke shan’a arabian resto.

Shan’a arabian resto
Ruko City Walk Citra Gran Blok CW 11 No.12-15

Nasi Bukhori dan Romantisnya Madinah

image

Selepas shalat jama’ah kita ketemu di gerbang utama ya, aku mau ajak jalan-jalan” begitulah kurang lebih isi sms yang aku kirimkan kepada istriku menjelang hari terakhir di Madinah. Memang selama umroh kami tidak memiliki waktu khusus untuk berdua. Banyak kegiatan yang kami jalani sendiri atau bersama rombongan umroh.
Dan malam itu akhirnya kami bertemu hanya berdua, berjalan menuju deretan warung yang berada di sisi kanan masjid Nabawi. Sekian waktu melihat-lihat menu yang tersaji dan akhirnya memutuskan membeli Nasi Bukhori, yaitu nasi basmati yang harum wangi kapulaga dan cengkih.
Sungguh, malam itu membuktikan bahwa Madinah adalah kota yang sangat romantis. Ingin rasanya kembali ke sana.

Sego Liwet Solo

image

Alam saya menyeruak pada masa lalu, dimana setiap kamis malam di kori kamandungan, keraton kasunanan surakarta, tersedia makanan gratis untuk rakyat berupa jenang lemu dan sego liwet.

Seiring waktu rakyat biasa di solo juga mulai memasak sego liwet, seperti yang mungkin Anda kenal di wilayah keprabon solo. Disitulah  berderet warung sego liwet dengan merek wongso lemu.

Hari ini, kamis malam. Istriku memasak sego liwet untuk dihidangkan sebagai menu buka puasa. Sungguh nikmat yang tak terkira. Alhamdulillah…