Kuliner menjadi identifikasi sebuah wilayah namun beberapa kuliner lokal yang menjadi identifikasi sebuah wilayah kini semakin langka karena tergeser peradaban modern.
Kasus tersebut juga terjadi di wilayah Pekalongan. Saya coba untuk mencatat kuliner-kuliner lokal Pekalongan yang semakin langka. Jumlahnya akan terus saya tambahkan namun saya juga berharap tulisan ini akan berhenti.
Tolok ukur langka dalam tulisan ini adalah sulit didapat karena jarang ada yang jual.
1. Gablog
Termasuk dalam kategori gemblong yang terbuat dari ketan dan kacang merah. Pada bagian atas ditaburi kelapa parut dan beras ketan yang disangrai dan ditumbuk kasar.
Penjualnya saya dapati berada di jl Dr wahidin pas di turunan rel kereta api. Lokasinya tepat sebelum pasar grosir batik PPIP. Buka mulai jam 16.30 sampai habis.
2. Bobos
Sayur ini dibuat dari daun keladi, tanaman yang hidup liar dan banyak didapati di pematang sawah. Isi bobos adalah kelapa parut yang dibumbui dan ditambah kacang merah.
Terakhir saya temui penjual Sayur bobos Ada di Jl Jlamprang, Klego gang baru. Keliling kampung seputaran klego mulai jam 06.00 sampai habis.
3. Pindang Kebo
Semacam rawon, sama sama menggunakan kluwek namun ada bumbu rahasia yang belum berhasil saya pecahkan. Tidak menggunakan daging tapi hanya kulit kerbau dan identik dengab rawit ijo yang pedas.
Dulu penjualnya Yu Kher namun kini diteruskan putra putrinya. Biasanya terima pesanan melalui nomer telephone.